Dua bulan ini memang luar biasa undangan nikah di mana-mana. Musim kawin kalau kata ibu saya. Hampir setiap minggu pergi ke kawinan orang yang bisa sampai dua tiga kali dalam sehari. Bulan kemarin memang menurut beberapa penanggalan dianggap bulan baik buat memulai hidupa baru. Apalagi ditambah dengan mulainya musim penghujan, pengantin baru di musim hujan…Mana Tahan…
Kasus-kasus psikosomatik yang berhubungan dengan permasalahan keluarga. Pada praktek sehari-hari sering saya temukan kasus-kasus psikosomatik yang dialami pasien dipicu oleh kondisi stres di dalam keluarga terutama adalah hubungan suami istri dalam pernikahan yang sering memicu konflik berkepanjangan.
Kebanyakan orang mengeluh kalau suami atau istrinya sudah tidak seperti dulu lagi. Atau ada yang bahkan baru menyadari sifat istri sebenarnya setelah beberapa bulan menikah saja. Komunikasi menjadi terhambat karena masing-masing punya kepribadian yang keras yang baru terlihat setelah proses pernikahan berlangsung beberapa saat.
Gangguan Kepribadian
Banyak orang berpikir bahwa komunikasi yang baik di antara pasangan adalah cara yang baik untuk bisa membangun rumah tangga yang baik. Tetapi perlu diingat bahwa kepribadian dan gangguan kejiwaan seseorang juga bisa membuat hambatan dalam komunikasi yang baik.
Bagaimana seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian narsisistik bisa berkomunikasi dengan empati kepada pasangannya kalau dia sulit untuk berempati. Bagaimana seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian paranoid bisa berkomunikasi dengan baik tanpa merasa curiga dengan pasangannya.
Lain lagi dengan seseorang yang mengalami gangguan kecemasan obsesif kompulsif (OCD). Dia akan kesulitan untuk menjalankan tugasnya sebagai ibu atau suami yang baik karena terlalu sibuk untuk merapikan dan membersihkan semua barang di rumah berulang-ulang.
Pemahaman Sehat Jiwa
Mencari jodoh pada akhirnya tidak berserah pada sehat fisik atau sehat keuangannya saja. Individu juga perlu mencari pasangan hidup yang sehat jiwanya.
Pengenalan pribadi masing-masing sangat perlu dan dari awal sebaiknya individu juga mengerti akan adanya aspek-aspek kejiwaan seperti ini. Individu bisa membaca dari berbagai sumber tentang pengenalan kepribadian pasangan dan bagaimana mengatasinya bersama jika terdapat masalah.
Namun jika dalam masa pacaran saja terdapat hal-hal yang mengganggu akibat kondisi kepribadian tersebut dan sulit diperbaiki. Maka jangan ragu untuk mengambil keputusan yang tepat sebelum hari pernikahan tiba.
Semoga informasi ini membantu.
Kasus-kasus psikosomatik yang berhubungan dengan permasalahan keluarga. Pada praktek sehari-hari sering saya temukan kasus-kasus psikosomatik yang dialami pasien dipicu oleh kondisi stres di dalam keluarga terutama adalah hubungan suami istri dalam pernikahan yang sering memicu konflik berkepanjangan.
Kebanyakan orang mengeluh kalau suami atau istrinya sudah tidak seperti dulu lagi. Atau ada yang bahkan baru menyadari sifat istri sebenarnya setelah beberapa bulan menikah saja. Komunikasi menjadi terhambat karena masing-masing punya kepribadian yang keras yang baru terlihat setelah proses pernikahan berlangsung beberapa saat.
Gangguan Kepribadian
Banyak orang berpikir bahwa komunikasi yang baik di antara pasangan adalah cara yang baik untuk bisa membangun rumah tangga yang baik. Tetapi perlu diingat bahwa kepribadian dan gangguan kejiwaan seseorang juga bisa membuat hambatan dalam komunikasi yang baik.
Bagaimana seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian narsisistik bisa berkomunikasi dengan empati kepada pasangannya kalau dia sulit untuk berempati. Bagaimana seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian paranoid bisa berkomunikasi dengan baik tanpa merasa curiga dengan pasangannya.
Lain lagi dengan seseorang yang mengalami gangguan kecemasan obsesif kompulsif (OCD). Dia akan kesulitan untuk menjalankan tugasnya sebagai ibu atau suami yang baik karena terlalu sibuk untuk merapikan dan membersihkan semua barang di rumah berulang-ulang.
Pemahaman Sehat Jiwa
Mencari jodoh pada akhirnya tidak berserah pada sehat fisik atau sehat keuangannya saja. Individu juga perlu mencari pasangan hidup yang sehat jiwanya.
Pengenalan pribadi masing-masing sangat perlu dan dari awal sebaiknya individu juga mengerti akan adanya aspek-aspek kejiwaan seperti ini. Individu bisa membaca dari berbagai sumber tentang pengenalan kepribadian pasangan dan bagaimana mengatasinya bersama jika terdapat masalah.
Namun jika dalam masa pacaran saja terdapat hal-hal yang mengganggu akibat kondisi kepribadian tersebut dan sulit diperbaiki. Maka jangan ragu untuk mengambil keputusan yang tepat sebelum hari pernikahan tiba.
Semoga informasi ini membantu.